Home

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 18 Februari 2012

Kepala suku dari papua masuk islam


Assalamualaikum wr wb ..

ada berita baru nich allah hu akbar allah hu akbar .... alhamdulilah saudara kita kepala suku asmat beserta keluarganya dari kampung per,merauke ,papua masuk islam ... jujur saya terharu mendengar berita ini kalo saja saya ada di dekat mereka insya allah akan saya peluk mereka seraya berkata kalian memang saudara kita .... ni gan berita nya ... !

Kepala suku Asmat beserta keluarganya dari Kampung Per, Merauke, Papua, mengikrarkan diri memeluk Islam.  Mereka merupakan seakan menjadi tanda geliat syiar Islam di Indonesia Timur.

Dengan didamping ustaz Fadhlan Garamatan dan Imam Masjid Istiqlal, Ali Hanayiah, satu keluarga yang terdiri dari Sinansius Kayimpter (ayah), Agnes Atem (ibu) dan Ruben Siwir (anak) mengucapkan dua kalimat syahadat dalam suasana khidmad yang berlangsung di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi, Ahad (19/2).

Secara terbata-bata, Sinansius mengucapkan dua kalimat syahadat. Disusul istrina Agnes dan anaknya, Ruben. Untuk Ruben, ia  mengalami kesulitan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lancar. Entah karena terharu, Ruben akhirnya tak kuasa menahan tangis. Ia pun tidak melanjutkan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Ya, Insya Allah. Nanti kalau sudah dewasa, ia bisa kita bimbing untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Untuk itu, diharapkan Orang tua dan kakaknya membimbingnya untuk lebih dulu mengenalkannya pada Islam,” papar Ali.

Ritual pun berakhir.  Kumandang takbir pun menggema di dalam Masjid. ”Alhamdulillah, Allahuakbar,” kata jamaah yang kebutulan hadir dalam acara tersebut. Tak lama, acara selanjutnya diumumkan bahwa ketiganya memutuskan mengganti nama. Nama itu dipilih oleh ketiganya. Sinansius  mengubah namanya menjadi Umar Abdullah Kayimter, istrinya mengubah nama menjadi Aisyah Khaerunissa Atem, dan putranya menjadi Salim Abdullah Siwir.

“Kami telah mengusulkan sejumlah nama kepada keluarga ini. Tapi tetap mereka yang memilih nama Muslimnya sendiri,” ungkap Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Darussalam, Baharuddin Wahab.

Kemudian pembacaan syahadat dilanjutkan dengan sang istri yang memiliki nama Islamnya Aisyah Chairunnisa Atem. Meskipun pembacaan agak tersendat karena kendala bahasa, namun Aisyah akhirnya disahkan menjadi seorang Muslim.

Suasana haru pun semakin menjadi ketika sang anak, Salim Abdullah Siwir, mencoba melafalkan dua kalimat syahadat. Air mata bocah berusia 12 tahun tersebut tak terbendung. Namun karena air mata harunya tak terhenti, maka pelafalan tersebut dibatalkan.

“Hal itu disebabkan Salim belum berusia balig sehingga belum ada kewajiban dari sang anak untuk melafalkan syahadat. Selain itu, dia masih dibawah asuhan kedua orang tua”, ujar Ustadz Ali.

Setelah pengucapan dua kalimat syahadat usai, acara dilanjutkan penandatanganan sertifikat ikrar masuk Islam. Acara ditutup dengan pemberian santunan mualaf dan tiga tiket umroh dari jamaah DKM Masjid Darussalam.


sumber:  www.fimadani.com

0 komentar:

Posting Komentar